Panglima
Divisi I Komando Strategi Angkatan Darat (Pangdiv I Kostrad), Mayjen
TNI.Harry Pusdianto, saat memeriksa penjagaan di Markas Kotis Satgas
Yonif Linud 431/SSP, Rabu, (30/5)
KEEROM-Panglima Divisi (Pangdiv ) I Komando Strategi Angkatan
Darat (Kostrad), Mayjen TNI.Harry Pusdianto, melakukan kunjungan ke
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) yang selama ini bertugas di
perbatasan RI-PNG,Rabu (30/5. Kunjungan pertama ke Markas Satgas Yonif
Linud 431/SPP Pos Induk Arso Kota, selanjutnya akan berkunjung ke
Pos-Pos Satgas yang berada di wilayah perbatasan RI-PNG.
Setiba di Markas Satgas Yonif 431/SSP Pos Arso Kota, jenderal bintang
dua ini,langsung melakukan tatap muka dengan para perwira Satgas
431/SSP, dan mendengar pemaparan dari Komandan Satgas Yonif Linud
431/SSP, Letkol Inf.Indarto Kusnohadi tentang kondisi keamanan dan
ketertiban di wilayah perbatasan RI-PNG, yang dilaporkan wilayah
perbatasan RI-PNG dalam kondisi aman.
Pangdiv I Kostrad Mayjen TNI.Harry Pusdianto, mengatakan, dirinya
datang untuk melihat dari dekat bagaimana kondisi anggota TNI yang
selama ini melaksanakan tugas pengamanan perbatasan dan pembinaan
teritorial di wilayah perbatasan RI-PNG.
“Laksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai aparat keamanan negara
untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat, dan lakukanlah pembinaan
teritorial dengan baik pula demi menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesai (NKRI),”ungkapnya kepada wartawan usai pertemuan
dengan Anggota Satgas Yonif Linud 431/SSP, di Markas Kotis Arso Kota,
Rabu (30/5).
Dirinya, juga mengingatkan kepada para anggota Satgas agar senantiasa
menjaga kesehatannya, dan senantiasa berbuat baik kepada rakyat,
sehingga rakyat mencintai TNI, dan bersama TNI menjaga keutuhan wilayah
NKRI.
Disinggung soal biasanya kedatangan petinggi TNI ke Papua, selalu
dikaitkan dengan ada rencana aksi-aksi yang akan dilakukan di Papua. Hal
itu dibantah oleh Pangdiv, karena kedatangan petinggi tidak lain
berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi TNI dalam menjaga keutuhan NKRI
dan untuk memberikan pengamanan yang terbaik bagi masyarakat.
Disamping itu pula, kedatangan dirinya itu bukan terkait dengan
penambahan pasukan di Papua. Karena pada dasarnya soal penambahan
pasukan itu tidak ada, yang ada hanyalah pergantian pasukan, dimana
pasukan yang bertugas di Papua, ditarik kembali dan bertugas di daerah
lain, dan digantikan dengan pasukan yang baru. Soal jumlah pasukan tetap
sama, tidak ada penambahan jumlah.
“Jadi tidak ada penambahan pasukan di Papua. Isu-isu yang beredar
selama ini, tidak benar itu,” pungkasnya.(nls/tri)
0 komentar:
Posting Komentar